Jumat, 28 Oktober 2011

Cara Membuat Kerajinan Tangan Tempat Pensil Menngunakan Botol Bekas

Ayo ajak anak kita bermain sambil memanfaatkan barang bekas yang masih bisa dipakai. Kali ini kita menggunakan bekas botol plastik atau gulungan tisu.
Bahan-bahan lain:

1) Lem kayu

 
2) Manik-manik atau pasir putih

 
3) Gunting

 
4) Hiasan tambahan seperti daun kering, biji-bijian, atau kertas berwarna-warni.

Cara membuat:


1. Potong botol plastik menggunakan gunting sesuai bentuk yang diinginkan. Untuk gulungan tisu, tutup salah satu sisinya yang berlubang dengan karton.


2. Olesi seluruh permukaannya dengan lem. Tempelkan pasir atau manik-manik di permukaannya.


3. Tambahkan hiasan seperti guntingan kertas, daun, biji-bijian, atau bunga kering. Wadah ini bisa dipakai sebagai tempat pensil atau vas.


sumber:http://yusufsila.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-kerajinan-tangan-tempat.html

Kesenian dari Barang Bekas

Kesenian dari barang bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok di mana bahan - bahannya terdiri dari barang-barang bekas[1]. Kesenian barang bekas pertama kali dikenalkan oleh Wensislaus Makur, seorang kelahiran Flores[1]. Beliau merupakan bekas buruh bangunan di Bali[1]. Wensislaus Makur membuat tas unik dari limbah karung plastik beras, sampai menembus pasar konsumen di Eropa[1].

Barang-barang bekas yang dijadikan karya seni ini adalah bentuk pemanfaatan, penghematan, dan gerakan untuk menjaga lingkungan[2]. Banyak orang yang sering membuang barang-barang bekas ke tempat sampah, padahal sebagian masih dapat dimanfaatkan. Barang-barang ini sebenarnya layak untuk orang lain, oleh sebab itu kita harus jeli memanfaatkan barang tersebut[2]. Pemanfaatan barang bekas perlu dilakukan karena selain untuk menghemat,kita juga telah turut menjaga lingkungan[2].
Tak ada rotan, akarpun jadi, begitulah bunyi salah satu peribahasa Indonesia yang mengandung makna dalam keadaan terpaksa, kita harus kreatif untuk bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan menggunakan alat atau cara - cara yang tidak biasa[3]. Peribahasa ini tepat digunakan untuk kesenian dari barang bekas, karena barang yang unik itu tidak hanya dibuat dengan menggunakan bahan dan teknologi yang tinggi, tetapi kita bisa memanfaatkan barang bekas dengan cara yang sangat sederhana[3]. Beberapa contoh barang bekas yang ada di sekitar kita, seperti [plastik]], bungkus sabun, bungkusan permen, kardus bekas, kertas bekas atau koran bekas, gelas retak, gelas plastik, sedotan minuman, benang, boneka, celengan, kaleng bekas, kapas dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika[3].
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kesenian_dari_Barang_Bekas

Daur ulang koran


Tahapan-tahapan membuat kertas daur ulang yaitu:
Bahan-bahan yang diperlukan:
- Kertas koran
- Lem kayu warna putih(PVC)
- Pewarna tekstil warna pekat
- Blender
- Ember perendam
- Ember dengan lubang besar
- Frame saringan dan pengering (lebih baik dengan frame untuk sablon atau kalau masih mau coba-coba pakai saringan santan dulu atau di 'tampi' yang terbuat dari anyaman bambu)

Cara pembuatannya
1. Gunting kecil-kecil kertas koran
2. Rendam guntingan kertas tadi dalam ember paling tidak 1-2 malam
3. Setelah direndam, kertas kemudian diblender sampai halus
4. Hasil blenderan ini kemudian diberi pewarna tekstil (wantex) atau pewarna makanan, bisa juga direbus terlebih dahulu agar warna tahan lebih lama.
5. Setelah dingin kemudian dicampur dengan lem kayu (tidak usah terlalu banyak cukup untuk pengikat serat kertas saja)
6. Campurkan adonan kertas tersebut dengan air 1:10 didalam ember yang berlubang besar (muat dengan saringan) atau jika ingin lebih tipis, air bisa ditambah
7. Masukkan saringan ke dalam ember sampai bubur kertas rata menempel di saringan
8. Angkat dengan hati-hati kemudian saringan yang ada bubur kertasnya ditempelkan diframe pengering dengan hati-hati (bubur kertas ada di tengah)
9. Tekan hati-hati sampai mengering hingga kadar airnya berkurang (dapat menggunakan sandal bekas yg di iris diagonal)
10. Lalu lepaskan lembaran bubur kertas secara hati-hati, kemudian jemur hingga kering atau bisa juga setelah setengah kering lalu di setrika
11. Selanjutnya dapat diolah lagi menjadi box, tempat tisue, lapisan frame foto dan lainnya

Untuk Variasi
Untuk memberikan motif, kertas daur ulang dapat ditambahkan dengan bahan tambahan seperti daun, rumput, rempah, gliter, bunga kering dan sebagainya. Yang diberikan pada saat pemblenderan (sebentar agar potongan masih kasar), pencampuran dalam ember (potongan tetap besar tetapi tercampur tidak beraturan) atau saat pengepresan (motif disusun agar lebih teratur)


Selain dibuat untuk kertas daur ulang, bisa juga untuk patung kertas, topeng kertas, atau dibuat untuk hiasan kulkas. Prosesnya hampir sama dengan membuat kertas daur ulang. Cuman saat sudah diblender, adonan tersebut dimasukan kedalam cetakan (bisa untuk cetakan agar-agar atau coklat) lalu pres hingga kering. Lalu jemur. Setelah kering tinggal diberi warna (bisa menggunakan cat kayu) dan terakhir beri tempelan magnet di blakangnya.

sumber: http://kreasitha.blogspot.com/2007/07/daur-ulang-koran_18.html
foto: http://www.google.co.id/search?q=kerajinan+tangan+dari+koran&hl=id&biw=1024&bih=629&prmd=imvns&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=YbuqTsTEEY_yrQefkKHKDA&sqi=2&ved=0CC4QsAQ

Daur Ulang Kertas Koran Bekas

Seperti yang kita ketahui, selain penggunaan plastik yang begitu besar kita juga merupakan salah satu yang menggunakan atau mengkonsumsi kertas dalam jumlah yang sangat besar. Tidak usah jauh-jauh, dalam kehidupan sehari-hari, jika kita sedang belajar di sekolah, kita pasti banyak memiliki tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di buku tulis, yang apabila buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu saja atau bahkan mungkin sebagian ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak kertas yang terbuang sia-sia. Begitu juga koran-koran atau brosur-brosur, pasti buat kita yang berlangganan koran atau sering mendapatkan brosur yang sudah tidak terpakai dibiarkan menumpuk begitu saja atau bahkan dibuang sembarangan. Padahal kertas-kertas dari buku-buku bekas atau koran-koran bekas dan brosur-brosur juga dapat dimanfaatkan dengan cara di daur ulang. Daripada dijual ke tukang koran bekas, lebih baik kita utak-atik agar menjadi barang baru yang bermanfaat.
Anggota Dulink sudah praktek bagaimana membuat daur ulang kertas, sehingga kita sudah bisa praktek bagaimana cara mendaur ulang kertas-kertas bekas itu menjadi barang-barang yang bermanfaat. Contohnya seperti brosur-brosur dapat kita lipat-lipat dengan menggunakan seni origami atau seni melipat kertas, dan bisa kita jadikan hiasan dengan bentuk-bentuk yang unik-unik seperti bintang, burung angsa atau juga menjadi barang-barang bermanfaat seperti vas bunga, kotak menyimpan barang-barang kecil ataupun kotak pensil.
Koran juga dapat didaur ulang menjadi barang hiasan seperti patung-patung, pernak-pernik, miniatur becak, sepeda, gerobak, dll. Jadi sebisa mungkin buang jauh-jauh pikiran kita untuk membuang koran begitu saja. Untuk yang satu ini kita bisa menggunakan semua jenis kertas. Caranya yaitu pertama-tama kita harus jadikan semua kertas-kertas yang sudah disiapkan menjadi semacam bubur kertas. Caranya masukan kertas kedalam air secukupnya kemudian hancurkan sampai kertas menjadi halus seperti bubur. Apabila tidak mau repot-repot kita bisa menggunakan blender untuk menghancurkan dan membuatnya halus seperti bubur. Yaitu dengan masukan koran-koran yang sudah disobek-sobek dan air secukupnya ke dalam blender kemudian giling sampai hancur dan menyatu.
Apabila sudah menyiapkan bubur kertas, sekarang kita membuat lem kanji (tapi jangan teralu kental) Apabila semua bahan sudah ada, tuangkan bubur koran dan lem kanji kedalam wadah atau baskom kemudian aduk semuanya sampai rata. Jangan lupa perhatikan juga komposisi adonan bubur kertas dengan lem kanji, usahakan porsi bubur kertas dan lem kanji harus seimbang, apabila terlalu banyak bubur kertas karena proses pengeringan akan susah dan menjadi lebih lama dan hasilnya pun kurang kuat atau mudah patah. Jangan juga kebanyakan lem kanji karena akan menjadi susah untuk dibentuk gara-gara teralu lembek, jadi kita harus pintar-pintar meracik komposisi antara bubur kertas dan lem kanjinya.
Apabila sudah teraduk rata tinggal kita bentuk sesuai dengan selera dan yang kita inginkan. Kita bisa cetak menggunakan cetakan jelly ataupun cetakan kue kering, atau juga bisa kita buat sesuai dengan kreativitas kita sendiri. Dari bubur kertas dan campuran lem kanjinya tadi kita bisa membuat gantungan kunci, tempat kartu nama, gantungan HP, magnet kulkas, dll. Selanjutnya agar hasinya lebih menarik, kita dapat menggunakan cat kertas untuk mewarnai barang-barang yang sudah jadi sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Sekarang kita tahu apabila kertas bekas itu memiliki banyak manfaatnya. Jadi, mulai dari sekarang jangan pernah menelantarkan kertas-kertas bekas, daripada dibuang sayang mendingan kita buat menjadi barang-barang yang lebih berguna. Lagipula tidak ada salahnya kita membuat kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang. Kita bisa membuat kerajinan yang unik-unik, dan apalagi kalau hasilnya bagus kita bisa jual barang-barang unik tadi. Selamat Mencoba…!!!

Pemanfaatan Barang Bekas

Mengetahui info dan berita mengenai berbagai hal sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Untuk mengetahui isi dunia, kita tidak perlu berkeliling dunia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran. Koran merupakan salah satu media informasi yang tidak pernah hilang dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengetahui informasi terbaru. Namun, setelah dibaca, orang sering mengabaikan koran tersebut,bahkan membuangnya. Jika koran itu diabaikan, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah. Biasanya, orang akan menjualnya ke tukang loak. Hal ini memang merupakan sebuah solusi praktis yang cukup baik. Tetapi, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat kita olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Koran bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggan , tempat pakaian kotor, asbak, dan hiasan dinding.
Selain memanfaatkan koran bekas, plastik bekas pun dapat dimanfaatkan. Banyak pihak yang mengungkapkan Jakarta adalah kota metropolitan yang modern. Kota metropolitan ini memiliki bangunan bertingkat dan pusat-pusat perbelanjaan modern yang menawarkan berbagai produk modern. Namun dari segi kebersihan lingkungan, Jakarta belum memenuhi kriteria tersebut. Data terakhir dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta menunjukkan, jumlah sampah di Jakarta mencapai hampir 28.000 meter kubik setiap hari. Komposisinya terdiri dari 65 persen sampah organik dan 35 persen sampah nonorganik. Penyumbang terbesar sampah itu berasal dari sampah rumah tangga yang mencapai sekitar 60 persen dari total sampah yang terdapat di Jakarta setiap harinya. Jumlah sampah plastik tergolong cukup besar. Padahal, sampah plastik membutuhkan waktu 200 sampai 1.000 tahun untuk dapat terurai. Data dari Environment Protection Body, sebuah lembaga lingkungan hidup di Amerika Serikat, mencatat ada sekitar 500 miliar sampai 1 triliun tas plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. Ini berarti, sampah plastik jumlahnya terhitung cukup banyak. Itulah sebabnya, Yayasan Unilever Indonesia bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat, mencoba memberikan penyadaran bahaya sampah plastik tersebut dengan melakukan kegiatan Jakarta Green and Clean yang melibatkan banyak ibu rumah tangga di lima wilayah. Ibu-ibu rumah tangga itu diajak untuk mengubah sampah plastik bekas bungkusan sabun cuci, pewangi busana, pengharum ruangan, dan sebagainya, menjadi karya kreatif yang berguna. Mulai dari dompet berbagai ukuran, tas, sampai payung, dan berbagai pernak-pernik bermanfaat lainnya. Ibu-ibu yang menjadi kader lingkungan di kedua tempat itu, terlihat antusias mengumpulkan plastik-plastik bekas bungkusan dan dijahit menjadi dompet, tas, payung, dan barang-barang berguna lainnya.
Banyak pengusaha kesenian dari barang bekas ini memulai usahanya hanya karena hobi. Misalnya, orang yang hobi menjahit, akhirnya menjual aneka tas dan dompet jahitan sendiri yang terbuat dari kain dilengkapi dengan pernak pernik. Selain itu, produk dari barang bekas juga tidak mengeluarkan modal besar, karena hanya memanfaatkan barang bekas. Usaha kesenian dari barang bekas ini merupakan kategori dalam menjual keahlian, sehingga yang diperlukan kreativitas untuk merancang kesenian tersebut. Selain itu, tidak mudah menjadi pengusaha produk ini, karena harus dapat membaca situasi lingkungan eksternal. Hal ini adalah kunci pokok untuk berhasil. Kesenian dari barang bekas digolongkan dalam alternatif mencari penghasilan tambahan dengan membuka usaha sendiri. Akan tetapi, diperlukan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya apabila ternyata sistem yang dibangun gagal.
sumber: http://green.kompasiana.com/limbah/2011/01/01/pemanfaatan-barang-bekas/

Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Kerajinan

Mengetahui info dan berita terupdate mengenai berbagai hal sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Untuk mengetahui isi dunia kita tidak perlu berkeliling dunia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran.

Koran…Salah satu media informasi yang tidak pernah surut bahkan semakin menjamur. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengupdate informasi terbaru. Pertanyaannya sekarang. Setelah Anda baca, lalu Anda kemanakan koran – koran tersebut??? Jika Anda diamkan begitu saja, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah Anda. Cara paling praktis yang biasa dilakukan banyak orang adalah menjualnya ke tukang loak. Masalah rumah pun selesai.
Sebuah solusi praktis yang cukup baik memang. Tapi sebenarnya jika Anda mau, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat Anda olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi
Mengetahui info dan berita terupdate mengenai berbagai hal sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Untuk mengetahui isi dunia kita tidak perlu berkeliling dunia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran.
Koran…Salah satu media informasi yang tidak pernah surut bahkan semakin menjamur. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengupdate informasi terbaru. Pertanyaannya sekarang. Setelah Anda baca, lalu Anda kemanakan koran – koran tersebut??? Jika Anda diamkan begitu saja, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah Anda. Cara paling praktis yang biasa dilakukan banyak orang adalah menjualnya ke tukang loak. Masalah rumah pun selesai.
Sebuah solusi praktis yang cukup baik memang. Tapi sebenarnya jika Anda mau, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat Anda olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi
Tahukah anda bahwa ternyata limbah-limbah koran tadi dapat di olah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding dan masih banyak lagi. Jika seperti ini bukan saja masalah rumah Anda selesai, namun ada nilai plus berupa pendapatan yang lumayan dari penjualan barang-barang kerajinan tersebut.
Sebagai gambaran untuk satu tempat pakaian kotor berukuran diameter 30 cm dan tinggi sekitar 50 cm, membutuhkan 1,5 kg kertas koran dan 1 kg kawat steinless, ditambah lem dan lainnya, dbutuhkan modal sekitar Rp 35 ribu. Namun setelah jadi produk tersebut bisa dijual dengan harga Rp 100 – Rp 125 ribu.
Adapun bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan dari Koran bekas adalah: Kertas koran, lem, kawat dan cat.
Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan adalah palu untuk meratakan, gunting, cutter, meteran, tang, dan beberapa peralatan sederhana lain.
  1. Secara umum cara pembuatan kerajinan dari koran bekas dapat dijelaskan sebagai berikut. Proses pertama diawali dengan membagi atau memotong kertas koran dan menggulungnya sebanyak kebutuhan.
  2. Satu lembar koran biasanya dibagi 6 hingga 8 bagian memanjang.
  3. Setelah itu diplintir atau digulung kecil-kecil atau sesuai ukuran yang diinginkan.
  4. Menggulungnya menggunakan kawat atau lainnya sesuai ukuran sehingga gulungan menjadi sama besarnya dan di bagian ujung akhir penggulungan dilem agar tidak terlepas.
  5. Setelah itu dianyam seperti lazimnya menganyam kerajinan anyam lainnya dengan hitungan keluar masuk dan atas bawah sesuai motif yang diinginkan atau teknik seperti jahitan.
  6. Rangkanya dipakai kawat steinless yang juga dilapisi koran.
  7. Di tiap akhir anyaman, untuk menguatkan ikatan ujungnya hanya memakai teknik selip–menyelipkan tiap ujungnya pada anyaman teakhir tanpa harus diikat.
  8. Di beri lapisan vernis atau dicat sesuai dengan warna yang diinginkan.
  9. Terakhir, dapat ditambahkan aksesoris seperti bunga atau kupu-kupu dll, untuk mempercantik.
Produk yang sudah jadi dipastikan kuat dan tahan air karena adanya dua lapisan luarnya. Lapisan tersebut adalah lapisan lem kayu untuk memperkuat serta lapisan vernis atau cat untuk mengkilapkan serta menjagahnya air masuk kedalam pori-pori kertas. Sehingga produk tersebut dipastikan kuat dan tahan air. Namun perlu diperhatikan juga bahwa produk kerajinan Koran bekas ini harus dihindarkan dari tempaan sinar matahari langsung. Sinar langsung ini akan menyebabkannya warnanya akan cepat pudar.

sumber:http://dunia-wirausaha.com/diskusi/2010/pemanfaatan-koran-bekas-menjadi-kerajinan.html

Solusi Cerdas Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Aneka Macam Kerajinan

Mengetahui info dan berita terupdate mengenai berbagai hal sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Untuk mengetahui isi dunia kita tidak perlu berkeliling dunia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran.
Koran…Salah satu media informasi yang tidak pernah surut bahkan semakin menjamur. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengupdate informasi terbaru. Pertanyaannya sekarang. Setelah Anda baca, lalu Anda kemanakan koran – koran tersebut??? Jika Anda diamkan begitu saja, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah Anda. Cara paling praktis yang biasa dilakukan banyak orang adalah menjualnya ke tukang loak. Masalah rumah pun selesai.
Sebuah solusi praktis yang cukup baik memang. Namun sebenarnya ada solusi cerdas pemanfaatan koran bekas menjadi aneka macam kerajinan. Koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat Anda olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi
Tahukah anda bahwa ternyata limbah-limbah koran tadi dapat di olah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding dan masih banyak lagi. Jika seperti ini bukan saja masalah rumah Anda selesai, namun ada nilai plus berupa pendapatan yang lumayan dari penjualan barang-barang kerajinan tersebut.
Sebagai gambaran untuk satu tempat pakaian kotor berukuran diameter 30 cm dan tinggi sekitar 50 cm, membutuhkan 1,5 kg kertas koran dan 1 kg kawat steinless, ditambah lem dan lainnya, dbutuhkan modal sekitar Rp 35 ribu. Namun setelah jadi produk tersebut bisa dijual dengan harga Rp 100 – Rp 125 ribu.
Adapun bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan dari koran bekas adalah: Kertas koran, lem, kawat dan cat.
Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan adalah palu untuk meratakan, gunting, cutter, meteran, tang, dan beberapa peralatan sederhana lain.
  1. Secara umum cara pembuatan kerajinan dari koran bekas dapat dijelaskan sebagai berikut.
    Proses pertama diawali dengan membagi atau memotong kertas koran dan menggulungnya sebanyak kebutuhan.
  2. Satu lembar koran biasanya dibagi 6 hingga 8 bagian memanjang.
  3. Setelah itu diplintir atau digulung kecil-kecil atau sesuai ukuran yang diinginkan.
  4. Menggulungnya menggunakan kawat atau lainnya sesuai ukuran sehingga gulungan menjadi sama besarnya dan di bagian ujung akhir penggulungan dilem agar tidak terlepas.
  5. Setelah itu dianyam seperti lazimnya menganyam kerajinan anyam lainnya dengan hitungan keluar masuk dan atas bawah sesuai motif yang diinginkan atau teknik seperti jahitan.
  6. Rangkanya dipakai kawat steinless yang juga dilapisi koran.
  7. Di tiap akhir anyaman, untuk menguatkan ikatan ujungnya hanya memakai teknik selip–menyelipkan tiap ujungnya pada anyaman teakhir tanpa harus diikat.
  8. Di beri lapisan vernis atau dicat sesuai dengan warna yang diinginkan.
  9. Terakhir, dapat ditambahkan aksesoris seperti bunga atau kupu-kupu dll, untuk mempercantik.
Produk yang sudah jadi dipastikan kuat dan tahan air karena adanya dua lapisan luarnya. Lapisan tersebut adalah lapisan lem kayu untuk memperkuat serta lapisan vernis atau cat untuk mengkilapkan serta menjagahnya air masuk kedalam pori-pori kertas. Sehingga produk tersebut dipastikan kuat dan tahan air. Namun perlu diperhatikan juga bahwa produk kerajinan koran bekas ini harus dihindarkan dari tempaan sinar matahari langsung. Sinar langsung ini akan menyebabkannya warnanya akan cepat pudar.
Sumber gambar: http://syadhan.files.wordpress.com/2009/03/4.jpg

sumber: http://bisnisukm.com/solusi-cerdas-pemanfaatan-koran-bekas-menjadi-aneka-macam-kerajinan.html